
Kata leak sudah mendarah daging di benak masyarakat hindu di
Bali atau asal Bali yang tinggal di perantauan sebab kata-kata ini sangat
sering kita dengar dan membuat bulu kuuk merinding atau hanya sekedar ga berani
keluar malam gara-gara kata "leak" ini. Begitu juga keributan sering
terjadi antar tetangga gara-gara seorang nenek di sebelah rumah di tuduh bisa
ngeleak…ironisnya lagi yang menyebut si A atau B bisa ngeleak adalah sekelas
balian sonteng, dan sebangsanya. Bahkan bayi menangis tengah malam, yang
mungkin kedinginan atau perut kembung yang tidak di ketahui oleh ibunya, juga
tuduhannya pasti "amah leak" apalagi kalau yang bilang balian sakti,
wah…pasti tokcer..
Sedemikian parahkah, atau sangat saktikah leak tersebut, dan
kalausaya tanya kepada pembaca semua pernahkah melihat leak, atau paling tidak
mayat leak…paling yang ada mayat manusia… Apakah hal itu tidak lebih sebuah
anggapan yang perlu di telusuri kebenarannya, sebab arti kata leak itu
sendiripun kita jarang yang tahu… Asumsi kita tentang leak paling-paling rambut
putih dan panjang, gigi bertaring, mata melotot, dan identik dengan wajah
seram.. Hal inilah yang membuat kita semakin tajam mengkritik leak dengan
segala sumpah serapah, atau hanya sekedar berpaling muka bila ketemu dengan
orang yang bisa ngeleak…
Pada dasarnya ilmu leak adalah ilmu kerohanian yang bertujuan
untuk mencari pencerahan lewat aksara suci. Dalam aksara Bali tidak ada yang
disebut dengan leak, yang ada adalah " LIYA, AK yang berarti lina aksara (
memasukkan dan mengeluarkan kekuatan aksara dalam tubuh melalui tata cara
tertentu). Kekuatan aksara ini disebut panca gni aksara, siapapun manusia yang
mempelajari kerohanian merk apapun apabila mencapai puncaknya dia pasti akan
mengeluarkan cahaya ( aura). Cahaya ini bisa keluar melalui lima pintu indra
tubuh , telinga, mata, mulut, ubun-ubun, serta kemaluan. Pada umumya cahaya itu
keluar lewat mata dan mulut, sehingga apabila kita melihat orang ngelekas di
kuburan atau tempat sepi, api seolah-olah membakar rambut orang tersebut.
Pada prinsipnya ilmu leak tidak mempelajari bagaimana cara
menyakiti seseorang, yang di pelajari adalah bagaimana dia mendapatkan sensasi
ketika bermeditasi dalam perenungan aksara tersebut. Ketika sensasi itu datang,
maka orang itu bisa jalan-jalan keluar tubuhnya melalui ngelekas atau ngerogo
sukmo, kata ngelekas artinya kontraksi batin agar badan astral kita bisa
keluar, ini pula alasannya orang ngeleak apabila sedang mempersiapkan puja
batinnya di sebut "angeregep pengelekasan". Sampai di sini roh kita bisa
jalan-jalan dalam bentuk cahaya yang umum di sebut "ndihan" bola
cahaya melesat dengan cepat. Ndihan ini adalah bagian dari badan astral
manusia, badan ini tidak dibatasi oleh ruang dan waktu dan di sini pelaku bisa
menikmati keindahan malam dalam dimensi batin yang lain.
Jangan salah… dalam dunia pengeleakan ada kode etiknya, sebab
tidak semua orang bisa melihat ndihan, juga tidak sembarangan berani keluar
dari tubuh kasar kalau tidak ada kepentingan mendesak. Peraturan yanglain juga
ada seperti tidak boleh masuk atau dekat dengan orang mati, oang ngeleak hanya
shopingnya di kuburan ( pemuhunan) apabila ada mayat baru, anggota leak wajib
datang ke kuburan untuk memberikan doa agar rohnya mendapat tempat yang baik
sesuai karmanya, begini bunyi doanya leak memberikan berkat, "ong, gni
brahma anglebur panca maha butha, anglukat sarining merta, mulihankene kite
ring betara guru, tumitis kita dadi manusia mahutama, ong rang sah, prete
namah.." sambil membawa kelapa gading untuk dipercikkan sebagai tirta. Nah..di
sinilah ada perbedaan pandangan bagi orang awam dikatakan leak ke kuburan
memakan mayat, atau meningkatkan ilmu.
KENAPA HARUS DI KUBURAN…
Paham leak adalah apapun status dirimu menjadi manusia, orang
sakti, sarjana, kaya, miskin, akan berakhir di kuburan. Tradisi sebagian orang
di India tidak ada tempat yang tersuci selain di kuburan, kenapa demikian di
tempat inilah para roh berkumpul dalam pergolakan spirit, bagi penganut tantric
bermeditasi di kuburan di sebut meditasi "KAVALIKA". Di Bali kuburan
dikatakan keramat, karena sering muncul hal-hal yang meyeramkan, ini disebabkan
karena kita jarang membuka lontar "tatwaning ulun setra" sehingga
kita tidak tahu sebenarnya kuburan adalah tempat yang paling baik untuk
bermeditasi dan memberikan berkat doa. Sang Buda kecapi, Mpu kuturan, Gajah
Mada, Diah Nateng Dirah, Mpu Bradah, semua mendapat pencerahan di kuburan, di
Jawa tradisi ini di sebut " TIRAKAT. Di Bali ada beberapa daerah yang
terkesan lucu mengganggap kuburan adalah tempat sebel, leteh, ketika ada orang
meninggal, atau ngaben, tidak boleh sembahhyang ke pura karena sebel, padahal..
kalau ngaben kita juga mengahaturkan panca sembah kepada Hyang Widi di kuburan,
lantas di mana letak beda sebel Pura dan sebel kuburan bagi TUHAN ? itu
hanya awig-awig manusia. Leak juga mempunyai keterbatasan tergantung dari
tingkatan rohani yang dipelajari, ada tujuh tingkatan leak, leak barak (brahma)
ini baru bisa mengeluarkan cahaya merah api, leak bulan, leak pemamoran, leak
bunga, leak sari, leak cemeng rangdu, leak siwa klakah, leak siwa klakah inilah
yang tertinggi, sebab dari ke tujuh cakranya mengeluarkan cahaya yang sesuai
dengan kehendak batinnya. Setiap tingkat mempunyai kekuatan tertentu, di
sinilah penganut leak sering kecele, ketika emosinya labil ilmu tersebut bisa
membabi buta atau bumerang bagi dirinya sendiri. Hal inilah membuat rusaknya
nama perguruan, sama halnya seperti pistol salah pakai berbahaya. Makanya
kestabilan emosi sangat penting, dan di sini sang guru sangat ketat sekali
dalam memberikan pelajaran.
BEDA PENESTIAN, PENGIWA, DAN LEAK.
Selama ini leak dijadikan kambing hitam sebagai biang ketakutan
serta sumber penyakit, atau aji ugig bagi sebagian orang. Padahal ada aliran
yang memang spesial mempelajari ilmu hitam disebut "penestian" ilmu
ini memang dirancang bagaimana membikin celaka, sakit, dengan kekuatan batin
hitam ini disebut " PENGERANCAB". Adapun caranya adalah dengan
memancing kesalahan orang lain sehingga emosi, setelah emosi barulah dia
bereaksi, jadi emosi dijadikan pukulan balik bagi penestian. Dalam ajaran
penestian menggunakan ajian-ajian tertentu, seperti aji gni salembang, aji
dungkul, aji sirep, aji penangkeb, aji pengenduh, aji teluh teranjana, termasuk
aji nomoto, he..he.. Aliran ini disebut "pengiwa' ( tangan kiri) kenapa tangan
kiri, sebab setiap menarik kekuatan selalu memasukan energy dari belahan badan
kiri. Sedangkan ilmu leak dari tangan kanan, makanya disebut penengen ( tangan
kanan). Pengwia banyak menggunakan rajah-rajah ( tulisan mistik) juga dia
pintar membuat sakit dari jarak jauh, dan dijamin tidak bisa dirontgen dan di
lab, dan yang paling canggih adalah cetik ( racun mistik). Dan aliran ini
bertentangan dengan pengeleakan, apabila perang beginilah bunyi mantranya,
"ong siwa gandu angimpus leak, siwa sumedang anundung leak, mapan aku
mapawakan segara gni..bla..bla…". Jadi kesimpulannya adalah leak tidak
perlu di takuti, tidak ada leak yang menyakiti, takutlah terhadap pikiran
picik, dengki, sombong, pada diri kita sebab itu sumber pengiwa dalam tubuh
kita. Bila tidak diantisipasi tekanan darah jadi naik, dan penyakit tiga S akan
kita dapat, Stres, Stroke, Setra. Pada hakekatnya tidak ada ilmu putih dan
hitam semua itu hati yang bicara, boleh jadi dasar ilmu yang di anut hitam,
namun digunakan untuk kebaikan, dan sangat tercela dasar ilmu putih kita
gunakan untuk kejahatan. Sama halnya seperti hipnotis, bagi psikiater ilmu ini
untuk penyembuhan, tapi bagi penjahat ilmu ini untuk mengelabui serta menipu
seseorang, tinggal kebijaksanaan kita yang berperan. Pintar, sakti, penting
namun..ada yang lebih penting adalah kebijaksanaan akan membawa kita berpikir
luas, dari pada mengumpat serta takut pada leak yang belum tentu kita ketemu
tiap hari.
Sebelum seorang belajar ilmu leak terlebih dahulu harus
diketahui otonan orang tersebut ( hari lahir versi Bali) hal ini sangat
penting, karena kwalitas dari ilmu yang dianut bisa di ketahui dari otonanya,
satu contoh apabila murid mempunyai otonan SUKRA PON MEDANGSIA berarti dewanya
adalah Brahma, otomatis karakter orang tersebut cendrung emosional dalam hal
apapun, dan digandrungi perempuan, nah..sang guru harus hati-hati memberikan
pelajaran ini kalau tidak murid akan celaka oleh ilmu tersebut.
Setelah diketahui barulah proses belajar di mulai, pertama-tama
murid harus mewinten Brahma widya, dalam bahasa lontar NGERANGSUKAN KAWISESAN,
dan hari baik pun tentunya dipilih oleh sang GURU.Tahap dasar murid diperkenalkan
dengan AKSARA WAYAH atau MODRE, dalam hal ini tidak bisa dieja aksara tersebut
BAKU !!! Selajutnya murid diRajah seluruh tubuh dari atas sampe
bawah...oleh sang guru, hal ini di lakukan di KUBURAN pada saat kajeng kliwon
nyitan.
SUMPAH...
Selesai dari proses ini barulah sang murid sah diajarkan oleh
sang guru, ada 5 sumpah
yang dilakukan di kuburan : 1 hormat dan taat dengan ajaran
yang di berikan oleh guru 2 Selalu melakukan ajapa-ajapa dan menyembah SIWA Dan
DURGA dalam bentuk ilmu kawisesan, 3 tidak boleh pamer kalau tidak kepepet,
selalu menjalankan darma, 4 tidak boleh makan daging kaki empat, tidak boleh
bersetubuh ( zina) 5 tidak boleh menyakiti atau dengan carapapun melalui ilmu
yang kita
pelajari...
Mungkin karena peraturan no 4 ini sangat ditakuti akhirnya
kebanyakan ilmu ini di pelajari oleh perempuan, sebab perempuan lebih kuat
menahan nafsu birahi dari laki-laki. Di Bali yang namanya Rangda selalu
indentik dengan wajah seram, tapi di jawa di sebut RONDO berarti janda, inilah
alasanya kenapa dahulu para janda lebih menguasai ilmu pengeleakan ini dari
pada laki-laki, dikarenakan wanita lebih kuat nahan nafsu... Pada dasarnya
kalau boleh
saya katakan ilmu ini berasal dari tanah Jawa, campuran aliran SIWA
dan BUDHA, yang di sebut dengan BAJRAYANA.
TINGKATAN PELAJARAN...
Tingkat satu kita diajari bagaimana mengendalikan pernafasan, di
bali dan bahasa lontar di sebut MEKEK ANGKIHAN, atau PRANAYAMA.
Tingkat dua kita diajarkan VISUALISASI, dalam ajaran ini di
sebut " NINGGALIN SANGHYANG MENGET"
Tingkat tiga kita diajar bagaimana kita melindungi diri dengan
tingkah laku yang halus serta tanpa emosi dan dendam, di ajaran ini di sebut
"PENGRAKSA JIWA.
Tingkat empat kita di ajar kombinasi antara gerak pikiran dengan
gerak tubuh, dalam bahasa yoga di sebut MUDRA, karena mudra ini berupa tarian
jiwa akhirnya orang yang melihat atau yang nonton di bilang " NENGKLENG (
berdiri dengan kaki satu ).
Mudra yang kita pelajari persis seperti tarian siwa nata raja.
Tingkat empat barulah kita diajar MEDITASI, dalam ajaran
pengeleakan disebut " NGEREGEP, yaitu duduk bersila tangan disilangkan di
depan dada sambil mengatur pernafasan sehingga pikiran kita tenang...atau
ngereh, dan ngelekas..
Tingakat lima kita di ajarkan bagaimana melepas roh ( MULIH
SANGHYANG ATMA RING BAYU SANDA IDEP ) melalui kekluatan pikiran dan batin dalam
bahasa sekarang disebut LEVITASI, berada di luar badan. Pada saat levitasi kita
memang melihat badan kita terbujur kaku tanpa daya namun kesadaran kita sudah
pindah ke badan halus, dan di sinilah orang disebut berhasil dalam ilmu leak
tersebut, namun..ini cukup berbahaya kalau tidak waspada dan kuat iman serta
mental kita akan keliru, bahkan kita bisa tersesat di alam gaib. Makanya kalau
sampai tersesat dan lama bisa mati, ini disebut mati suri, maka begawadgita
benar sekali, ( apapun yang kamu ingat pada saat kematian ke sanalah kamu
sampai...dan apapun yang kamu pikirkan begitulah jadinya )
Tentu dalam pelajaran ini sudah pasti dibutuhkan ketekunan, puasa,
berbuat baik, sebab ilmu ini tidak akan berhasil bilamana dalam pikiran
menyimpan perasaan dendam, apalagi kita belajar ilmu ini untuk tujuan tidak
baik saya yakin tidak akan mencapai tujuannya. Kendati demikian godaan selalu
akan datang seperti, nafsu sek meningkat, ini alasanya kenapa tidak boleh makan
daging kaki empat, dan kita diajurkan tidur di atas jam 12 malam agar konisi
agak lemah sehingga nafsu sek berkurang..kata guru saya kalau ada orang
mempelajari leak tidur sore-sore disebut LEAK SANJE didoktrin, padahal menurut
saya agar kondisi agak lemah saja. Dan tengah malam tepat jam 12 kita
diwajibkan untuk meditasi sambil mencoba melepas roh, tapi di ajurkan yang
deket-deket dulu, jangan coba-coba shoping ke MONAS dari BALI...he,he..
yach...paling-paling ke parit, sawah, atau ke sungai,..
Celakanya apabila kita melepas ROH pas lewat di rumah tetangga
yang sedang mempunyai BAYI otomatis bayi tersebut pasti terbangun dan menagis
teriak-teriak, hal ini disebabkan frekwensi bayi sama seperti kita. sebab bayi
masih peka banget. Bayi tersebut tidak takut cuma kaget aja ada SEPLETERAN yang
lewat, kayak handphone adu signal n blenggg...inilah yang dikatakan sama orang
awam bahwa bayi itu di " AMAH LEAK" padahal tidak. Maka dari itu
dalam dunia leak, ada aturan dilarang keras untuk lewat atau berada di keluraga
yang mempunyai bayi untuk melepas ROH..( ngelekas, ngereh, ). Nah...bagi yang
jahil tidak tertutup kemungkinan melepas roh dan mondar mandir di depan rumah
orang yang punya bayi, ini yang sering terjadi di BALI, sehingga leak namanya
rusak banget dan di tuduh nyakitin. Apalagi ada orang sakit keras, kita iseng
lewat atau sekedar jenguk melalui ROH sudah dipastikan orang tersebut kaget dan
bisa jadi denyut jantung berhenti, alhasil MATI inilah hal-hal yang oleh orang
awam di katakan bahwa leak itu jahat...makanya sang balian yang bijak akan
memagari rumah orang sakit atau yang punya bayi itu dengan aksara tertentu,
yang artinya sebagai simbul PARA PENGANUT LEAK DILARANG MASUK !!!
Apabila ini di langgar perang atara leak dan balian pun terjadi
masalah kalah dan menang tergantung sapa yang mumpuni, disini tidak lagi
berbicara dari fakultas mana, atau universitas mana tapi sudah
PERANG...KAWISESAN>>> Nah inilah yang sering terjadi di Bali yang di
sebut dengan SIAT PETENG, pada umumnya dari pihak leak yang sering kalah, sebab
leak tidak mempelajari ilmu menyerang..namun ilmu bertahan, sedangkan balian
bisa saja ngiwa tengen, positif negatif..udah pasti dia yang menang, nyakitin
bisa, ngobati juga bisa, ini yang di sebut balian ngiwa tengen...
Pada umumnya, penganut ilmu leak ( ngisinin jengah) ..terpacing
emosi, inilah kelemahanya apabila itu terjadi sudah dipastikan ilmu hitam yang
menang sebab emosi adalah makanan ilmu hitam... Kalau penganut ilmu leak
memegang teguh janjinya dia tidak akan berontak bilamana terpancing emosinya,
malah dia mendoakan dan memaafkan sudah pasti dia yang menang..sebab itulah
dasar ilmu leak tersebut, sabar dan darma untuk mencapai tujuan.
SANGKEPAN LEAK....
Kata ini juga sering kita denger sehingga timbul pertanyaan
apakah LEAK ada rapatnya, atau REUNI, serta bagi ibu-ibu ARISAN LEAK, TEMPEK
INI, DAN ITU, he,he,hahhha.. Yang bener adalah dalam dunia leak sama seperti
perkumpulan spiritual, pada hari-hari tertentu pada umumnya KAJENG KLIWON, kaum
leak mengadakan puja bakti bersama memuja SIWA, DURGA, BERAWI, biasanya di pura
dalem atau di Kuburan, Prajapti..dalam bentuk NDIHAN, bukan kera, anjing, dan
lain-lain.
Saya tekankan lagi sekali ilmu leak bukan ilmu merubah wujud,
jadi kalu ada yang bilang melihat KERA, PITIK BEGIL dan lain-lain itu yang
melihat kena sihir, akibat biasa nonton PERCAYA GA PERCAYA, atau UJI NYALI...
jadi kata sangkepan leak bisa dibenarkan namun..sesungguhnya bukan rapat tapi
puja bakti, hanya itu !!! dan hal ini sekarang sudah langka baget..sebab
para leak udah pindah ke kota semua he..he..apalagi sekarang banyak LEAK
MATAH...he,he, berbuat jahat mengatasnakaman kebenaran tuk mencapai tujuan
KEKUATAN LEAK TERLETAK PADA SIHIRNYA...
Baru-baru ini saya dishoting oleh stasiun TV Saswta Jakarta ,
dan maaf saya tidak sebutkan, sebagai uji coba bisa ga di shot oleh kamera.
Saya tahu beberapa orang yang mencela serta apriori dengan ilmu leak, terutama
kru TV tersebut, di sinilah kelemahan orang tersebut bagi saya...lalu saya
suruh menatap mata saya, dan baca mantra..abrakedabra...tiga kru TV
lari..sambil menjerit...katanya dia melihat saya kayak patung Rangda, yang kebetulan
sebelum shoting saya ajak ke pasar SUKAWATI untuk liat-liat patung-patung
meyeramkan itu...he,he he..sedangkan ada lagi 3 orang yang saya tahu imannya
cukup bagus, dia melihat saya biasa-biasa aja....
Makanya tidak gampang NGELEAKIN ORANG, apalagi orang tersebut
kuat iman, rajin meditasi, berdoa, sampe berbuih pun mulut kita komat-kamit
baca mantra, gak bisa bikin takut, paling-paling diledekin, kok tidak
berubah....he he he he..
Makanya cobalah SEMETON tanya dan kumpulkan 10 orang pernahkah
mendengar leak..jawbnya PERNAHHHHHHH...pernakah melihat
leak..TIDAKKKKKKKK...tidak setiap orang mampu melihat leak dan tidak setiap
leak berkuasa atas diri orang lain.
DASA AKSARA BUKAN DASAR ILMU LEAK...
Pernah mendengar dasa aksara atau yang umum di jabarkan sebagai
berikut, SANG, BANG, TANG, ANG, ING, NANG, MANG, SING, WANG, YANG. ilmu ini
adalah dasar dari sepuluh prana atau DASA BAYU.. dasa aksara ini mempunyai arti
memuliakan dewa SIWA, seperti SAGORA, BAMADEWA, TATPURUSHA..dan selanjutnya.
Dasa aksara ini murni dibawa oleh aliran SIWA SHIDANTA dan bagian untuk
mencapai pencerahan batin melalui aksara tersebut, hasilnya hampir mirip
sama-sama mengeluarkan CAHAYA namun tidak spesifik..Sedangkan PANCA GNI
WIJAKSARA, sangat spesifik sekali, SAYANG...SEMETON..saya tidak berani katakan
sebab ini bagian dari sumpah saya...untuk tidak mengatakan hal ini, kecuali
semeton mau belajar...he,he...
Dasa aksara lebih banyak akan mengakses kedunia kerohanian bukan
KEWISESAN(KEBIJAKSANAAN) ...sehingga dasa akasara ini akan mencapai puncaknya
apabila seseorang memurnikan batinya melalui dasa yama brata, dan ini murni
ilmu krohanian...
Jadi demikian semeton yang bisa saya sampaikan, mudah mudahan
tulisan ini menambah wawasan di bidang ilmu leak sehingga besok-besok kita
tidak MILU_MILU TUWUNG mengatakan LEAK itu jahat..atau tanpa tahu sebabnya kita
getok KULKUL supaya banjar datang tuk menggerebeg orang yang di katakan bisa
NGELEAK. Seperti kata semeton juga, YA SAKTI SANG SAJANA DARMA RAKSAKA, orang
yang bijaksana pasti berpegang teguh pada DARMA, dan orang yang berpegang darma
sudah pasti bijaksana.
Orang yang sakti belum tentu suci hatinya, namun orang yang suci
sudah pasti SAKTI tingkah lakunya, jaman sekarang sulit membedakan mana yang
benar dan mana yang tidak benar, kecuali bertanya pada kedalaman hati kita
masing-masing... sebuah lentera akan padam apinya, apabila minyaknya megering,
namun jangan pernah padamkan api rohani n kebersamaan melalui persahabatan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar